Arsip Blog

Sabtu, 06 Agustus 2011

Ungkapan Perasaan Terdalam Titi DJ

Expression of deepest feelings Titi DJ

Menjalani kehidupan rumah tangga bersama Ovy Rif, adalah sesuatu yang sangat disyukuri oleh Titi DJ. Lantas bagaimana perasaan Diva satu ini ketika harus memutuskan perpisahan dengan sang suami?
Ketika ditemui di kediamannya, Villa Melati Mas, Serpong, Selasa (2/8) lalu, Titi bersedia berbagi mengenai perasaan terdalamnya pada KapanLagi.com®.
  • Ada Rasa Menyesal Atau Kecewa?

    Kalau ditanya perasaan sih pasti ada ya, tapi bukan kecewa sih, tapi perih. Tapi kan saya dan Ovy mengambil keputusan ini juga bukan dalam waktu yang singkat, karena ini kan sebenarnya ujung dari beberapa kejadian dan beberapa peristiwa, jadi sudah dipikirkan masak-masak. Sesuatu yg sudah dipikirkan masak-masak dan sudah melalui proses yang panjang adalah suatu keputusan yangg kita sudah tahu resikonya, apa yang akan terjadi dan apa yang akan dihadapi. Jadi yah tidak boleh ada rasa menyesal, dan saya rasa juga mestinya ga ada yah rasa penyesalan, soalnya kita sudah tahu akibatnya, kita sudah prepare dengan apa yang kita hadapi. Jadi bukan soal tidak bisa mempertahankan, yang pasti segala daya dan upaya sudah kami kerahkan, jadi kita sebisa mungkin tidak ada penyesalan karena kita sudah siap dengan itu.
  • Kenangan Paling Indah Selama Dengan Ovy?

    Kalau kenangan yah, pasti banyak. Pasti kita masing-masing mempunyai memory yang indah apa saja, ga usah dipertanyakan satu per satu, karena terlalu banyak dan pasti ada lah kenangan indah, ga mungkin ga ada.
  • Kapok Menikah Dengan Musisi?

    Nggak, saya tidak memilih yah siapa pun yang menjadi suami saya, itu saya tidak sengaja memilih apakah itu dengan musisi atau bukan musisi. Kalau ditanya apakah kapok menikah, yah susah juga jawabnya. Karena memang saya sudah mengalami 3 kali perkawinan dan semua saya jalani sungguh-sungguh berdasarkan kasih sayang. Jadi yah kita liat aja nanti. Saya tidak mau sesumbar sekarang, kapok ini atau kapok itu, yah kita tidak tahu apa yang terjadi ke depan jadi kita tunggu aja.
  • Kalau Ditanya Orang, 'Ujungnya Cerai, Kenapa Dulunya Menikah' Gimana?

    Siapa sih yang mau ujungnya bercerai, siapa sih yang mau berpisah, tapi akan lebih menyakitkan lagi kalau kita memaksakan sesuatu yang nggak mungkin diteruskan. Dan mungkin akan banyak cibiran yang datang banyak komentar-komentar negatif, komentar sinis, ngga apa-apa, karena saya tidak bisa mengendalikan komentar itu, mengendalikan orang untuk berasumsi. Orang bebas kok berkomentar, tapi kan mereka tidak tahu apa yang saya jalani, dan apa yang saya rasakan, kan mereka ga tahu. Jadi biarin aja lah nantinya saya dikomentarin yang gak-gak, yah saya pasrah aja, saya yang jalanin kok jadi ga apa-apa.
  • Tidak Peduli Menyandang Predikat Janda?

    Bukannya saya tidak peduli dengan komentar orang, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi, saya tidak bisa mengatur pikiran orang, saya tidak bisa mengatur komentar orang, saya tidak punya kuasa untuk itu, yang jalanin saya soalnya, jadi saya yang rasain. Biarlah orang berkomentar mungkin mereka lebih pintar dari saya lebih bijak dari saya jadi saya jalanin saja.  (kpl/ben/aia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar